Dukungan untuk Komodo terus dilakukan demi mengenalkan Indonesia dan mendongkrak sektor pariwisata dalam negeri.Terkait kredibilitas penyelenggara acara semestinya tidak perlu dibesar-besarkan. Duta Pulau Komodo Jusuf Kalla meminta berbagai pihak agar tak mempermasalahkan kantor Yayasan New7Wonders di Swiss yang dianggap tidak jelas.
Menurut Kalla, di era digital seperti sekarang ini sangat memungkinkan bagi semua orang mengetahui profil yayasan melalui layanan internet. ”Swiss itu tidak seperti di kampung jika mencari alamat harus ke RT atau RW. Kita cukup buka website, sudah jelas. Masalah kantor tidak perlu lagi dibesar-besarkan, karena hanya kita di Indonesia yang masih suka dengan kantor besar,”tutur Kalla kemarin.
Ketua Palang Merah Indonesia itu menyatakan, New- 7Wonders adalah sebuah yayasan yang mengurus masalah dunia sehingga sangat memungkinkan bagi pengurus yayasan tersebut selalu keliling dunia. Apalagi sekarang ini dunia sudah berubah memasuki era digital sehingga keberadaan kantor tidaklah terlalu penting.
”Bicara soal kantor itu tidak teramat penting, dan kantor pun tak harus dilihat dari besar dan kecilnya, ”ucapnya. Kalla juga menjelaskan bahwa ajang tersebut sudah berlangsung untuk yang kedua. Sebelumnya telah diadakan juga Tujuh Keajaiban Dunia Baru buatan manusia, dan saat itu ada sekitar 100 juta orang yang terlibat. Pada saat pengumuman, mata dunia tertuju pada gelaran tersebut sehingga jumlah wisatawan dari semua negara yang masuk Tujuh Keajaiban Dunia Baru buatan manusia meningkat 3-4 kali lipat.
Kalla mengaku, sebelum ditunjuk sebagai Duta Pulau Komodo,dirinya sudah melakukan pengecekan terhadap keabsahan Yayasan New7Wonders melalui internet. Dia bahkan mengaku pernah melihat beberapa beritadiinternet tentang bagaimana keterlibatan presiden negara yang menjadi finalis New7 Wonders of Nature ini mengampanyekan negaranya seperti Barack Obama.”Hanya kita saja yang beberapapejabatnya justrumenantang itu. Sebenarnya mereka hanya kurang berminat,” ucapnya.
Sebelumnya Dubes RI di Swiss Djoko Susilo meragukan kredibilitas Yayasan New7- Wonders ini setelah menemukan kejanggalan pada Yayasan New7Wonders. Kejanggalan itu antara lain tidak jelasnya keberadaan Kantor Yayasan New7Wonders serta ketidaktahuan masyarakat terhadap yayasan ini. Direktur Utama PT Sidomuncul Irwan Hidayat mengatakan, meski kredibilitas Yayasan New7Wonder diragukan, dukungan terhadap Komodo tetap diperlukan agar bisa menjadi bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru.
”Saya kira dukungan terhadap Komodo perlu terus dilakukan karena kita tidak dirugikan,” ungkap Irwan di Jakarta kemarin. Perusahaan jamu ini telah menegaskan komitmennya mendukung Komodo di ajang New7Wonders. Irwan menuturkan, dengan dukungan itu, setidaknya masyarakat Indonesia semakin mengenal Komodo sebagai salah satu kekayaan Tanah Air.
Dukungan juga diperlukan demi memajukan sektor pariwisata Indonesia. ”Jika Komodo terkenal, akan banyak yang berkunjung ke sana sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, ”ujarnya. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia sudah tidak memiliki sangkut paut apa pun lagi dalam kontes New7Wonders.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar